Fitur chat sederhana yang mengubah cara kita berkendara
Bermula dari sebuah ide yang sederhana. Orang-orang di Asia Tenggara suka chatting. Jadi, kenapa tidak menambahkan fitur chat dalam aplikasi Grab?
Sejak GrabChat diluncurkan pada bulan Oktober 2016, fitur chatting sederhana ini telah meledak dan mencatat angka hingga 78 juta pesan beredar di negara-negara Asia Tenggara. Tercatat pengguna terbanyak adalah Indonesia, Filipina dan Malaysia – yang membuatnya sebagai negara-negara ‘paling suka ngobrol’ di Asia Tenggara! Kenapa inovasi kecil ini berhasil?
Karena orang-orang Asia Tenggara tidak bertele-tele
Kenapa harus menelepon pengemudi jika bisa mengirim pesan dengan cepat? Rata-rata setiap pesan GrabChat terdiri dari empat kata dengan frase singkat seperti “Terjebak lalu lintas” atau “OTW” yang menjadikannya pesan paling populer. Para pengguna transportasi yang sibuk lebih memilih komunikasi langsung pada intinya – yang membuat fitur chatting sebagai fitur paling cocok.
Beberapa fakta unik: orang-orang Indonesia bisa jadi pengguna GrabChat paling banyak, tetapi Filipina adalah yang paling ‘tak terkendali’ dengan rata-rata 6 kata setiap pesan. Bandingkan dengan orang-orang Thailand, negara paling blak-blakan, yang hanya menggunakan 2 kata setiap pesan!
Lain halnya di Singapura, frase “Aku akan turun” adalah frase tidak biasa yang popular. Hal tersebut bisa jadi cerminan dari bangunan-bangunan bertingkat tinggi yang mendominasi lanskap negara ini.
Lain halnya di Singapura, frase “Aku akan turun” adalah frase tidak biasa yang popular. Hal tersebut bisa jadi cerminan dari bangunan-bangunan bertingkat tinggi yang mendominasi lanskap negara ini.
Karena setiap angka yang dapat ditabung itu berharga
Awalnya, kami melihat perusahaan-perusahaan telekomunikasi di negara tertentu mengenakan biaya panggilan atau SMS yang dilakukan pada jaringan berbeda. Wisatawan di Asia Tenggara pun terbebani biaya roaming internasional yang mahal saat menelepon pengemudi Grab mereka. GrabChat mengeliminasi biaya dengan menambah kemudahan lain seperti pengguna tidak perlu meninggalkan aplikasi untuk berkomunikasi. Hingga saat ini, kami memperkirakan total biaya yang dihemat telah mencapai hampir 1 juta US Dollar dengan hanya menghitung biaya SMS lokal di negara-negara Asia Tenggara.
Karena jauh lebih mudah untuk terhubung
Pesan template kami dapat dikirim dalam satu detik dan populer terutama di kalangan pengemudi, mendominasi lebih dari 50% pesan mereka. Mengklik template seperti “Saya akan tiba dalam beberapa menit” adalah inovasi kecil, namun dibutuhkan upaya besar dari pengemudi sibuk yang tidak ada waktu untuk mengetik pesan selagi menyetir di jalan – dan hal ini, tentunya, mengurangi gangguan di jalan.
Bagi penumpang, meng-klik template seperti ‘Bisakah kamu menunggu 5 menit?’ bisa menjadi hal terpenting agar pengemudi tetap menunggu saat kamu perlu mengirimkan email terakhir sebelum keluar dari kantor.
Lalu apa yang terjadi setelah perjalanan berakhir? Seluruh pesan GrabChat terhapus dari ponsel penumpang dan pengemudi. Pengemudi akan melanjutkan perjalanan berikutnya tanpa ada percakapan yang tersimpan.
Comments