Skip to main content

Posts

Showing posts from 2007

KEBANGKITAN YANG MENAKJUBKAN

Sekitar seratus tahun yang lalu ada sebuah Negara agraris yang terkenal termiskin di dunia, Negara ini pernah merasakan betapa kejamnya hidup dibawah penjajahan Jepang. Tanggal 1 maret 1919 terjadi suatu peristiwa besar yang mengorbankan ribuan nyawa, walaupun banyak korban yang berjatuhan pada aksi tersebut, tidak membuat surut semangat mereka dalam berjuang mengusir penjajah, bahkan menambah rasa persatuan dan nasionalisme didalam dada setiap rakyatnya, gerakan kemerdekaan tersebut sampai sekarang masih dikenang yaitu ditandai dengan hari libur Nasiaonal. Seratus tahun telah berlalu, selama seratus tahun banyak hal yang terjadi. Setelah jepang keluar karena takluk pada sekutu dalam Perang Dunia II, Korea dapat merdeka pada 15 Agustus 1945, bukan lah kedamaian yang diperoleh tetapi perpecahan yang yang terjadi, masuknya tentara sekutu menguasai wilayah selatan dan Uni Soviet diutara semakin membuat keadaan semakin sulit, selama perang dingin benturan ideolagi terjadi deng

exelllent

Mata Anis (2004) menegaskan bahwa pekerjaan – pekerjaan besar dalam sejarah hanya dapat diselesaikan oleh mereka yang memiliki naluri kepahlawanan. naluri adalah sesuatu yang muncul dari jiwa seseorang, pada manusia banyak naluri yang dimiliki mulai dari naluri untuk mengisi perut ketika lapar, naluri tidur pada saat kantuk sudah takterelakkan lagi,dan naluri untuk menjadi orang yang didengar perkataannya dan diikuti segala perintahnya. Akan tetapi naluri kepahlawanan bukanlah hal yang sesederhana seperti diatas, ketika melihat naluri sebatas itu maka apa bedanya dengan para hewan, hewan memiliki naluri untuk bertahan hidup seperti makan sangat kuat, bahkan seekor gajah Sumatra mampu berjalan ratusan kilo dalam pencvariannya mendapat bdaun yang segar, pencariaan makan ini untuk mencari perlindungan dari ketakutan akan lapar. Naluri pahlawan adalah kekuatan yang lahir dari perpaduan yang sangat kompak dari kematangan jiwa, ketundukan hati dan terbersihnya pikiran dari pengharapan